Pendidikan KewargaNegaraan
Soeharto – Bapak Pembangunan
Indonesia
Soeharto adalah Presiden RI yang kedua. Beliau mulai
dikenal saat penumpasan pemberontakan G 30S/PKI dan melalui Supersemar yang
terkenal itu beliau juga dianggap telah berhasil memulihkan stabilitas bangsa
Indonesia yang saat itu porak poranda gara-gara adanya pemberontakan G 30S/PKI
yang menewaskan lima Jendral besar dari Angkatan Darat.
Berikut ini penulis akan mengulas Biografi Soeharto,
Profil Soeharto beserta keluarganya serta sumbangsih Soeharto terhadap negara
Indonesia secara lengkap.
Kelahiran
dan Masa Kecil Soeharto
Nama lengkap Soeharto beserta gelarnya adalah Jendral
Besar TNI Purn. Haji Muhammad Soeharto. Beliau dilahirkan pada tanggal 8 Juni
1921 di dusun Kemusuk, desa Argomulyo, kecamatan Sedayu, Bantul, Yogyakarta.
Soeharto adalah anak ke tiga dari pasangan Kertosudiro dan Sukirah.
Soeharto diasuh oleh orangtua kandungnya hanya selama 40 hari, setelah itu Soeharto diasuh oleh Mbah Kromo yang masih adik kakek Soeharto. Soeharto tidak diasuh oleh orang tuanya sendiri karena ibunya sudah bercerai dengan ayahnya dan ibunya menderita penyakit tertentu yang membuatnya tidak bisa menjalankan fungsinya sebagai ibu.
Dengan Mbah Kromo inilah Soeharto mendapatkan kasih
sayang yang utuh dan sangat berkesan sampai beliau tua. Dikisahkan bahwa saat
kecil Mbah Kromo sangat menyayanginya. Ia sering digendong Mbah Kromo di
punggungnya, membawanya untuk membajak sawah, bermain air dan lumpur serta
menggembala kerbau. Itu adalah kenangan manis buat Soeharto.
Saat memasuki sekolah dasar yaitu ketika berusia
delapan tahun, Soeharto ganti diasuh oleh kakeknya yang asli, yaitu kakak dari
Mbah Kromo yang bernama Mbah Atmosudiro. Karena keluarganya selalu
berpindah-pindah, sekolah Soeharto jadi sering berpindah pula. Awalnya
bersekolah di SD di Desa Puluhan, Godean. Kemudian pindah di SD Pedes
Yogyakarta dan lanjut lagi pindah ke Wuryantoro, Wonogiri, Jawa Tengah, dimana
kakeknya menitipkan Soeharto di rumah bibinya yang menjadi istri dari seorang
mantri tani bernama Prawirowiharjo.
Di keluarga bibinya ini, Soeharto digembleng dengan
aneka kedisiplinan. Mulai dari disiplin dalam menjalani hidup ataupun dalam
belajar disekolah. Soeharto termasuk anak yang cerdas, di sekolah ia selalu
unggul di mata pelajaran berhitung. Ia juga digembleng disiplin tentang agama.
Bibinya tak tanggung-tanggung dalam menerapkan pendidikan agama di keluarganya
termasuk anak-anaknya dan keponakannya yaitu Soeharto.
Soeharto juga diajari tentang bertani yang baik oleh
suami bibinya yaitu paman Prawirowiharjo. Mungkin ilmu tani inilah yang kelak
diterapkan Soeharto dalam mensukseskan swasembada pangan saat ia menjadi
Presiden. Selain bersekolah dan bertani, Soeharto juga sangat aktif mengaji.
Setelah pulang sekolah Soeharto mengaji sampai semalam suntuk. Ia juga aktif di
kepanduan atau pramuka yang saat itu bernama Hizbul Wathan. Disela-sela harinya
Soeharto sangat senang membaca. Ia telah membaca sejarah RA Kartini dan
Pangeran Diponegoro.
Saat menginjak usia 14 tahun, saat itu Soeharto sudah
masuk SMP, ia dititipkan di rumah teman ayahnya yang bernama Hardjowijono.
Soeharto bersekolah di SMP Muhammadiyah Yogyakarta. Ia memilih bersekolah
disana karena sekolah tidak mewajibkan siswanya memakai sepatu bahkan boleh
memakai sarung dan tanpa alas kaki. (Jaman dahulu sangat jarang sekolah
menegenakan sepatu dan seragam karena harganya yang mahal bahkan sendal pun
juga jarang).
Menjadi
Tentara
Setelah lulus SMP Soeharto tidak melanjutkan
sekolahnya lagi karena tidak memiliki biaya, namun sebenarnya ia sangat ingin
sekali. Akhirnya ia memutuskan untuk mencari pekerjaan. Pada tahun 1942
Soeharto melamar menjadi anggota KNIL atau Koninklijk
Nederlands Indisce Leger yaitu
tentara kerajaan Belanda. Namun Soeharto yang awal diterima berpangkat sersan
ini hanya bekerja selama tujuh hari karena Belanda menyerah pada Jepang.
Akhirnya Sersan Soeharto pun pulang ke kampung
halamannya di Kemusuk. Soeharto tidaklah menyerah, ia semakin sering
mencari-cari lowongan pekerjaan terutama yang berkenaan dengan ketentaraan.
Usahanya tidaklah sia-sia, pada tanggal 1 Juni 1940 Soeharto diterima menjadi
siswa sekolah militer Gombong – Jawa Tengah. Disana ia sangat keras belajar dan
berlatih sehingga ia menjadi lulusan terbaik, menjadi prajurit teladan dan
pangkatnya pun naik menjadi kopral.
Pada tanggal 5 Oktober 1945, Soeharto resmi menjadi
anggota TNI. Saat perang kemerdekaan berakhir, ia menjadi Komandan Brigade Garuda
Mataram dengan pangkat letnan kolonel. Soeharto lah yang menjadi pemimpin
penumpasan pemberontakan Andi Azis di Mataram.
Pada tahun 1949, Belanda kembali menyerang Indonesia
tepatnya Yogyakarta (Belanda masih ingin menjajah Indonesia). Soeharto yang saat
itu menjadi pimpinan Brigade X menerima perintah dari Panglima Besar Soedirman
untuk melakukan serangan terhadap Belanda. Sebenarnya ide ini muncul dari Sri
Sultan Hamengkubuwono IX. Akhirnya pada tanggal 1 Maret 1949 Letkol Soeharto
memimpin Brigade X untuk melakukan serangan umum dan berhasil menduduki
Yogyakarta selama enam jam. Ini untuk membuktikan di dunia internasional dan
Belanda bahwa Republik Indonesia dan TNI masih ada. Serangan ini terkenal
dengan nama Serangan Umum 1 Maret.
Karena jasanya ini kemudian ia diangkat menjadi Kepala
Staf Panglima Tentara dan Teritorium IV Diponegoro di Semarang dan pada tanggal
1 Januari 1957 pangkatnya dinaikkan menjadi kolonel.
Kegemilangan kariernya sempat ia nodai dengan catatan
hitam yaitu ia pernah hampir dipecat dan di bawa ke pengadilan militer karena
tertangkap sedang memeras perusahaan –perusahaan di Jawa Tengah dengan
menggunakan institusi militernya. Namun ia sedang beruntung karena dibela oleh
Jenderal Gatot Subroto sehingga ia hanya dipindahkan ke Sekolah Staf dan
Komando Angkatan Darat di Bandung Jawa Barat.
Soeharto memang ahli dibidang strategi, karena
keahliannya ini ia diangkat menjadi Panglima Komando Mandala dalam Pembebasan
Irian Barat. Pada tanggal 1 Mei 1963 ia diangkat menjadi Pangkostrad dan ia
kemudian berperan dalam penumpasan PKI karena PKI telah melakukan gerakan yang
membahayakan negara.
Peristiwa G
30 S/PKI
Pada suatu malam tanggal 30 September 1965 terjadilah
peristiwa yang menggemparkan negeri yaitu diculik dan dibunuhnya lima Jendral
dari Angkatan Darat. Kelima Jendral ini dibuang disumur tua yang bernama Lubang
Buaya. Peristiwa ini dipimpin oleh LetKol Untung Syamsuri yang merupakan
pemimpin pasukan Tjakrabirawa yaitu pasukan pengawal kepresidenan. Saat
dikonfirmasi, LetKol Untung melakukan hal itu karena adanya kabar bahwa akan
ada kudeta untuk menyingkirkan Presiden Soekarno pada hari ABRI 5 Oktober 1965.
Kabarnya kudeta ini akan dilakukan oleh Dewan Jendral yang didukung oleh CIA.
Akhirnya untuk mencegah hal itu pasukan Tjakrabirawa bersama orang dari partai
komunis atau PKI melakukan penculikan terhadap kelima anggota Dewan Jendral
tersebut. Namun yang menjadi pertanyaan sejaran adalah kenapa nama Soeharto
yang juga merupakan anggota Dewan Jendral tidak dimasukkan kedalam target
penculikan.
Keesokan harinya setelah mendapat kabar bahwa ada lima
jendral yang diculik dan dibunuh maka Soeharto sebagai Pangkostrad langsung
turun tangan untuk mengamankan Jakarta. Sebenarnya turun tangannya Soeharto
untuk mengamankan Jakarta sudah melalui prosedur karena pimpinan diatasnya
yaitu Letjen Ahmad Yani tak diketahui rimbanya dan setelah ditelisik ternyata
Ahmad Yani juga menjadi target penculikan. Yang menjadi pertanyaan adalah
mengapa Soeharto tak masuk kedalam daftar penculikan dan mengapa Soeharto juga
tidak mendengar kabar akan adanya penculikan dewan Jendral hal ini tak masuk
akal mengingat Soeharto juga masuk kedalam jajaran dewan jendral.
Setelah mendapatkan Surat perintah sebelas maret atau
Supersemar dari Presiden Soekarno (Supersemar juga diragukan kebenaran dan
keasliannya) yang memberikan wewenang dan mandat pada Soeharto agar melakukan
langkah-langkah untuk memulihkan keadaan maka Soeharto segera membubarkan PKI
dan mengejar serta menangkap siapa saja yang dicurigai anggota PKI. Sejumlah
menteri juga ditangkap karena dituduh terlibat dalam G 30S/PKI. Banyak nyawa orang yang dibunuh karena
dicurigai sebagai PKI.
Soeharto dianggap berhasil memulihkan keadaan dan ia
dianugerahi Jendral bintang empat pada 1 Juli 1966. Dan setelah pidato
pertanggungjawaban Presiden Soekarno yang berjudul NAWAKSARA ditolak oleh MPR
maka Soeharto ditunjuk dan diangkat sebagai Presiden RI yang kedua melalui
sidang istimewa MPRS pada 7 Maret 1967.
Keluarga
Soeharto
Saat Soeharto berusia 26 tahun, ia menikah dengan
Raden Ayu Siti Hartinah atau lebih akrab dipanggil Ibu Tien Soeharto yang waktu
itu berusia 24 tahun. Pernikahan ini dilangsusngkan tanggal 26 Desember 1947 di
Solo. Dari pernikahan ini mereka dikaruniai enam anak yaitu 3 wanita dan 3
laki-laki. Nama anak-anak Soeharto dan Ibu Tien adalah Siti Hardiyanti Hastuti (Tutut), Sigit
Harjojudanto, Bambang Trihatmodjo, Siti Hediati Harijadi (Titiek) , Hutomo
Mandala Putra (Tommy), dan Siti Hutami Endang Adiningsih (Mamiek).
Keluarga Soeharto kemudian lebih dikenal dengan
sebutan keluarga cendana karena di Jakarta mereka menetap di Jalan Cendana.
Menjadi
Presiden RI Yang ke Dua
Awal kepemimpinan Soeharto ditandai dengan adanya
konsep Orde Lama dan Orde Baru. Orde Lama adalah sebutan bagi kepemimpinan
Presiden Soekarno sedang Orde Baru adalah sebutan untuk kepemimpinan dirinya.
Soeharto sangat menarik garis tegas antara Orde Lama atau Orde Baru. Dan ia
juga dikenal sangat tegas menuduh orang yang akan menentang dirinya dengan
tuduhan PKI. Penulis masih ingat jika dahulu ada orang ingin mengkritisi
Soeharto maka tak segan-segan ia menuduh orang tersebut PKI dan harus dihukum
atau bahkan diculik dan dibunuh.
Pengucilan
politik juga kerap dilakukan pada orang berpengaruh yang berseberangan dengan
dirinya. Orang tersebut akan dibuang ke pulau Buru atau diusir keluar dari
Indonesia. Banyak diplomat Indonesia yang masih orangnya Soekarno yang tak bisa
lagi pulang ke Indonesia selama bertahun-tahun karena dianggap pembangkang.
Di bidang keluar negerian Soeharto sangat
berseberangan dengan Soekarno. Jika diera Soekarno Indonesia keluar dari PBB
karena Soekarno menganggap PBB hanya alat negara adidaya untuk lebih menjajah
negara lemah maka di era Soeharto justru Indonesia masuk lagi menjadi anggota
PBB. Selain itu Soekarno dikenal sangat menjunjung tinggi harkat dan martabat
bangsa sehingga Soekarno tidak mau jika ada negara lain yang menyumbang
Indonesia tapi ujung-ujungnya malah mendikte pemerintah Indonesia namun berbeda
dengan Soeharto. Diera Soeharto Indonesia justru meminjam dana dari IMF dan
dari negara maju lainnya sehingga ada istilah negara donor.
Program Rezim Soeharto diarahkan lebih ke ekonomi
yaitu bagaimana menyelamatkan inflasi yang sangat tinggi. Langkah yang diambil
Soeharto adalah dengan meminjam dana dari luar negeri dan dari IMF. Selain itu
Soeharto juga menarik investor asing. Dari langkah ini inflasi yang begitu
tinggi berhasil dikendalikan dan stabilitas ekonomi akhirnya tercapai.
Setelah stabilitas keamanan dan ekonomi tercapai
program Soeharto selanjutnya adalah melakukan pembangunan nasional yang
dirancang melalui pembangunan jangka pendek yang berkisar lima tahun dan
pembangunan jangka panjang yang berkisar 25 sampai 30 tahun.
Di bidang pangan Soeharto terbukti sukses mengantar
Indonesia untuk ber swasembada pangan. Dari negara yang selalu mengimpor beras
menjadi negara yang bisa mencukupi kebutuhan pangannya sendiri atau dikenal
dengan istilah swasembada pangan. Selain itu Soeharto juga sukses dalam program
Keluarga Berencana atau KB dimana dalam satu keluarga disarankan hanya memiliki
dua anak saja.
Karena keberhasilan inilah Soeharto didapuk untuk
berpidato di depan konferensi FAO yang diadakan di Roma Italia pada tanggal 14
November 1985. Dalam pidatonya itu Soeharto berkata “Jika pembangunan di bidang
pangan ini dinilai berhasil, itu merupakan kerja raksasa dari seluruh bangsa
Indonesia.”Soeharto juga menyerahkan bantuan satu juta ton gabah kering pada
rakyat Afrika yang sedang berjuangvmelawan kelaparan. Namun swasembada beras
yang dicapai Indonesia tahun 1984 ini ternyata tak dapat dicapai lagi
ditahun-tahun berikutnya.
Sedangkan untuk keberhasilannya dalam program KB,
Soeharto diundang PBB untuk memberikan pidatonya yaitu, “Kenaikan produksi
pangan tidak banyak berarti jika pertambahan jumlah penduduk tidak terkendali,”
begitu ia berkata dalam pidatonya.
Di ranah politik Soeharto telah menyatukan partai
politik yang awalnya banyak menjadi hanya tiga yaitu Partai Persatuan
Pembangunan (PPP), Golongan Karya (GOLKAR), dan Partai Demokrasi Indonesia
(PDI) dimana dari ketiga partai itu GOLKAR lah yang merupakan anak emas
Soeharto karena itu adalah bentukan Orde Baru untuk melanggengkan kedudukannya
sebagai Presiden.
Dalam hal ekonomi terbukti memang selama masa
jabatannya 32 tahun pemerintah jarang melakukan perubahan anggaran karena
pemerintah telah sukses menghadirkan stabilitas politik yang mendukung
stabilitas ekonomi. Kebijakan Soeharto dalam pembangunan bangsa tertuang ke
dalam Trilogi Pembangunan yang berisi stabilitas politik, pertumbuhan ekonomi
yang stabil dan pemerataan pembangunan.
Jatuhnya
Rezim Soeharto
Soeharto begitu hebat dalam menjaga stabilitas politik
dan ekonomi namun sayangnya kekuatan ekonomi yang dibangun Soeharto bertumpu
pada utang luar negeri sehingga pada tahun 1997 saat Krisis melanda Asia,
Indonesia mengalami imbasnya. Harga barang-barang merangkaka naik, nilai tukar
rupiah terhadap dolar pun turun tajam yang semula satu dolar bernilai 2500 rupiah
meroket menjadi bernilai 10.000 rupiah.
Ditengah krisis ekonomi yang sangat menyengsarakan
rakyat ini Soeharto terpilih kembali menjadi Presiden yang ke tujuh kalinya
dengan wakil Presiden saat itu adalah Prof Ing BJ Habibie melalui sidang MPR
tanggal 10 Maret 1998. Dalam pidatonya Soeharto menyatakan bahwa krisis akan
segera berlalu dan semua akan kembali ke kondisi normal. Namun hal itu tak
meredam geramnya bangsa Indonesia saat itu yang harus menanggung dampak krisis.
PHK terjadi dimana-mana karena banyak perusahaan tutup.
Menghadapi krisis ekonomi yang sangat hebat tersebut
akahirnya banyak sekali unjuk rasa yang menghendaki Soeharto mundur dari
jabatannya. Rakyat merasa selama ini dibohongi karena ternyata kestabilan
ekonomi yang selama ini mereka rasakan tak sekuat yang diduga dan sangat rapuh
sekali. Apalagi terdengar desas desus bahwa selama Soeharto menjadi Presiden
mulai tahun 1968 sampai sekarang ternyata banyak melakukan penyimpangan dan
korupsi.
Puncak dari aksi unjuk rasa adalah saat tanggal 12 Mei
1998 dimana ribuan mahasiswa dan elemen masyarakat menduduki gedung MPR/DPR.
Mereka menginginkan agar Soeharto mundur dari jabatannya dan menginginkan agar
harga sembako yang saat itu melangit dapat dibendung.
Unjuk rasa semakin menjadi saat Mahasiswa Trisakti
yang saat itu berunjuk rasa di dalam kampus mereka mulai keluar kampus untuk
bergabung dengan mahasiswa yang sudah menduduki gedung DPR/MPR dan
dihalang-halangi aparat dengan gas air mata dan tembakan yang akhirnya
menewaskan empat orang mahasiswa. Empat mahasiswa Trisakti yang tewas yaitu
Hery Hartanto, Hafidhin Alifidin Royan, Elang mulia Lesmana dan Hendriawan Sie.
Tewasnya empat mahasiswa memicu aksi yang lebih brutal
lagi. Masyarakat yang semakin geram dengan pemerintah saat itu benar-benar
menjadi marah. 14 Mei 1998 terjadi kerusuhan berdarah di Jakarta yang
sasarannya adalah warga etnis keturunan, dimana banyak toko dan supermarket
milik warga keturunan cina yang dibakar dan dijarah habis-habisan. Dijalanan
banyak mobil yang dibakar, benar-benar Jakarta saat itu sangat mencekam.
Soeharto yang saat itu sedang ada lawatan ke Mesir
akhirnya menyatakan tidak akan menolak jika ia diminta mundur dari jabatannya
oleh rakyat Indonesia. Hal ini semakin menguat dengan adanya sebelas menteri
bidang ekuin mengundurkan diri.
Akhirnya pada tanggal 21 Mei 1998 Soeharto
mengundurkan diri dari jabatannya menjadi Presiden RI. Peristiwa ini
ditayangkan detik per detik oleh stasiun televisi dari dalam dan luar negeri.
Berjuta mata menonton dengan seksama peristiwa turunnya Soeharto dari kursi
presiden setelah 32 tahun ia menjabatnya. Peristiwa jatuhnya Soeharto ini
kemudian terkenal dengan istilah “Lengser Keprabon”.
Soeharto terpilih menjadi Presiden RI pada tujuh kali
pemilihan yaitu tahun 1968, 1973, 1978, 1983, 1988, 1993 dan 1998
Catatan
Penyelewengan Yang Dilakukan Orde Baru Pimpinan Soeharto
1.
Menekan etnis Tionghoa dengan mempersulit untuk menjadi WNI, melarang nama
dengan bahasa Tionghoa dan melarang tulisan Tionghoa. Namun Soeharto malah
bersahabat akrab dengan sejumlah pengusaha Tionghoa bahkan dengan Lee Kuan Yew,
Perdana Menteri Singapura saat itu yang asli etnis Tionghoa
2.
Menekan kebebasan berpendapat yaitu dengan penyensoran media, media tidak boleh
menampilkan berita yang isinya membuat masyarakat menentang pemerintah Orde
Baru. Jika ada media yang membangkang maka tak segan-segan akan ditutup. Ini
terjadi pada tujuh media cetak seperti Sinar Harapan, Merdeka, The Indonesian
Times, Pelita, Kompas, Pos Sore, Sinar Pagi.
3.
Melarang segala bentok demonstrasi dan protes apalagi yang berbau protes
terhadap pemerintah. Pernah ada protes pelajar yang menentang adanya korupsi
yang dilakukan Soeharto dan antek-anteknya tapi kemudian komisi yang menangani
protes tersebut akhirnya ditutup.
4.
Mengubah UU Pemilu dengan mengizinkan hanya tiga partai politik saja yang boleh
mengikuti Pemilu yaitu PPP, Golkar dan PDI dimana partai politik berbasis Islam
harus bergabung dengan PPP sedangkan yang berbasis nasionalis dan non Islam
bergabung dalam PDI. Golkar sendiri adalah produk Soeharto yang berisi orangnya
Soeharto tujuannya untuk melanggengkan kepemimpinannya.
5.
Mecaplok Timor Timur. Timor Timur adalah bekas jajahan Portugis yang kemudian
akan menjadi negara sendiri dibawah pimpinan Fretilin, namun Amerika dan Australia
khawatir karena Fretilin adalah Pro Unisovyet sehingga dengan dorongan Amerika
dan Australia Indonesia melalui Soeharto “disuruh” untuk mengintegrasi Timor
Timur sehingga tidak jadi negara yang merdeka namun saat kepemimpinan Habibie
Timor Timur dizinkan untuk melakukan jejak pendapat dan akhirnya memilih
disintegrasi dari Indonesia.
6.
Pelanggaran HAM di Indonesia dan Timor Timur juga merupakan sesuatu yang
disorot dunia Internasional.
7.
Korupsi. Tanggal 5 Mei 1980 sebuah kelompok yang bernama Petisi 50 yang berisi
anggota militer, politisi, akademik dan mahasiswa menuntut adanya kebebasan
berpendapat, kelompok ini menuduh pemerintahan Soeharto telah berusaha
menciptakan negara dengan satu partai. Koran Media Indonesia yang meliput
beritanya akhirnya dicekal dan para pemimpin petisi 50 ditangkap dan
dipenjarakan.
8.
Tahun 1996 pemerintah Soeharto berusaha untuk menyingkirkan Megawati Soekarno
Putri dari kursi kepemimpinannya dalam PDI yang merupakan partai resmi dan
menggantinya dengan PDI pimpinan Soerjadi. Pemerintah khawatir akan pengaruh
Megawati yang masih putri Presiden Soekarno yaitu presiden RI pertama akan
menjadi pesaing Soeharto. Namun pendukung Megawati menolak dan menduduki markas
besar partai tersebut sehingga tercetuslah kerusuhan yang terkenal dengan nama
Kerusuhan 27 Juli 1996 atau Kudatuli.
9.
Penguasaan finansial oleh Soeharto dengan memberikan kemudahan serta monopoli
pada antek-anteknya terutama keenam anaknya.
Setelah
Soeharto Mundur
Setelah Soeharto berhenti dari jabatannya sebagai
Presiden Indonesia, banyak pihak menuntut agar Soeharto dan antek-anteknya
diusut dan diadili atas berbagai penyimpangan selama ia berkuasa. Dan yang
paling santer adalah korupsi. Harta keluarga Soeharto harus diusut yang diduga
berasal dari hasil korupsi yang lebih dikenal dengan sebutan pengusutan
Korupsi, Kolusi dan Nepotisme atau KKN.
Soeharto memiliki dan mengetuai tujuh buah yayasan
yaitu Yayasan Dana Sejahtera Mandiri, Yayasan Supersemar, Yayasan Dharma Bhakti
Sosial (Dharmais), Yayasan Dana Abadi Karya Bhakti (Dakab), Yayasan Amal Bhakti
Muslim Pancasila, Yayasan Dana Gotong Royong Kemanusiaan, Yayasan Trikora.
Dimana melalui kekuasaannya Soeharto mengeluarkan Kepres No 90 Tahun 1995 yang
isinya setiap pengusaha wajib menyumbangkan 2 persen keuntungannya untuk
Yayasan tersebut.
Menurut Transparency
International Soeharto adalah pimpinan dengan penggelapan dana terbanyak
dibandingkan pemimpin negara negara lain didunia. Atau dengan kata lain ia
adalah presiden terkorup di dunia dengan dan akorupsi sekitar 15-35 miliar
dolar A.S selama kurun waktu menjabat sebagai presiden RI yaitu selama 32
tahun.
Pada tanggal 3 Desember 1998, presiden BJ Habibie
menginstruksikan Jaksa Agung AM Ghalib Untuk mengambil langkah-langkah hukum
terhadap mantan presiden Soeharto. Namun pada tahun 2006 penyidikan akan kasus
Soeharto dihentikan karena kondisi dan fisik Soeharto yang tidak layak diajukan
ke persidangan. SKKP itu dikeluarkan oleh Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan pada
tanggal 11 Mei 2006 namun kemudian dinyatakan tidak sah pada tanggal 12 Juni
2006.
Sakit dan
Meninggalnya Soeharto
Setelah “Lengser Keprabon”, Soeharto mengalami
penurunan kesehatan yang signifikan. Entah itu memang sebelumnya sudah ada
penyakit atau karena kasus korupsi yang membelitnya namunyang jelas dilihat
dari usia yang sudah uzur wajarlah memang kalau ia mulai dilanda sakit tua.
Pada tanggal 27 Januari 2008, hari minggu pukul 13.10
WIB, Presiden Soeharto meninggal dunia di usia 87 tahun setelah dirawat selama
24 hari di Rumah Sakit Pusat Pertamina akibat kegagalan multi organ. Pada pukul
14.35 jenazah diberangkatkan ke kediamannya di jalan Cendana no 8 Menteng
Jakarta.
Jenazah di makamkan di Astana Giri Bangun, Solo
Jawa-Tengah. Itulah akhir dari hidup Soeharto, Presiden Indonesia ke dua.
Sekuat-kuatnya manusia akhirnya menyatu juga dengan tanah.
Neil Armstrong – Astronot pertama
yang menginjakkan kakinya di Bulan
Neil Armstrong adalah astronot dan manusia pertama
yang menginjakkan kakinya di bulan. Ia menuju bulan dengan menumpang pesawat
Apollo 11. Bersama dengan Edwin Aldrin atau Buzz Aldrin mereka menjelajahi
bulan dan menancapkan bendera Amerika disana. Neil Armstrong sampai di bulan
dan menginjakkan kakinya untuk pertama kalainya pada tanggal 21 Juli 1969 pukul
2:56 UTC. Dengan mengucapkan kalimat yang terkenal yaitu :
“That's
one small step for [a] man, one giant leap for mankind.”
Yang berarti
("Satu langkah kecil bagi [seorang] manusia. Satu lompatan besar bagi umat
manusia.")
Bagaimana Biografi
Neil Armstrong secara lengkap, berikut penulis tuturkan.
Kelahiran
dan Masa Kecil Neil Armstrong
Neil
Armstrong lahir di Wapakoneta, Ohio – Amerika Serikat, pada tanggal 5 Agustus
1930. Ayahnya bernama Stephen Koenig Armstrong dan ibunya bernama Viola Louise
Engel. Neil adalah keturunan Skotlandia dan Jerman. Neil Armstrong memiliki
saudara yang bernama June dan Dean.
Neil
Armstrong menunjukkan ketertarikannya pada dunia penerbangan sejak kecil.
Ketika ia berusia 6 tahun, ayahnya mengajaknya mengendarai pesawat untuk
pertama kalinya dengan menggunakan pesawat Ford Trimotor atau “Tin Goose” di
daerah Warren , Ohio.
Melihat
ketertarikannya, akhirnya ayah Armstrong mengikutkannya les penerbangan di
bandara setempat. Neil Armstrong mendapatkan sertifikat terbangnya yang pertama
ketika ia berumur 15 tahun bahkan sebelum ia mendapatkan SIM (Surat Izin
Mengemudi).
Kemudian
saat kuliah ia mengambil jurusan teknik penerbangan di Universitas Purdue. Ia
masuk Universitas Purdue pada tahun 1947 dan kemudian lulus pada tahun 1955
dengan gelar Bachelor of Science dan juga Master of Science dari Universitas
California pada tahun 1970.
Bergabung
Dengan Angkatan Laut
Neil Armstrong
kemudian dipanggil untuk mengikuti tes Angkatan Laut. Neil Armstrong kemudian
diterima sebagai penerbang di AL. Pada tanggal 29 Agustus 1951, Neil Armstrong
harus mengikuti perang Korea. Ia ditugaskan untuk menerbangkan pesawat
mata-mata di daerah Songjin dan daerah Majon-ni.
Neil
Armstrong Menikah
Pada tanggal
28 Januari 1956 Neil Armstrong menikah dengan Janet Elizabeth Shearon, teman
satu kampusnya. Dari pernikahannya ini mereka dikaruniai tiga orang anak yaitu
Eric, Karen dan Mark. Namun pada bulan Juni 1961 Karen didiagnosa terkena tumor
ganas dan akhirnya meninggal.
Menjadi
Astronot
Armstrong
sudah dikenal keahliannya dalam bidang penerbangan, ia sering mengikuti uji
coba penerbangan. Pada tahun 1958, Neil Armstrong dipilih untuk ikut program Man
In Space Soonest. Ia kemudian mengisi formulir program Apollo.
Program
Apollo adalah program luar angkasa NASA untuk mengirim orang ke bulan. Program
ini sebenarnya sudah terlaksana sejak Apollo 1 namun selalu gagal. Akhirnya
pembenahan demi pembenahan dilakukan sampai tiba saatnya misi Apollo 11.
Neil
Armstrong dan Buzz Aldrin ditunjuk sebagai awak pesawatnya. Mereka kemudian
dilatih setiap hari baik fisik dan mentalnya dalam misi ini. Mereka membuat
simulasi gravitasi Bulan yang hanya seperenam Bumi menggunakan mesin turbofan
untuk membantu sisa lima per enam bobot wahana. tanggal 6 Mei 1968, sekitar 100
kaki (30 m) di atas tanah.
Perjalanan
Ke Bulan
Waktunya pun
tiba. Misi Apollo 11 akan diluncurkan. Neil Armstrong sangat tegang dan gugup,
ia berkata bahwa misi ini membuat denyut jantungnya mencapai 110 per menit.
Namun yang lumayan melegakan adalah Apollo 11 dirancang lebih luas untuk
menghindari mabuk angkasa dan agar gerakan astronot bisa lebih bebas.
Tugas Apollo
11 adalah mendarat selamat di bulan kemudian para astronot keluar dari pesawat
untuk melakukan penelitian tentang bulan. Pendaratan di permukaan bulan terjadi
pukul 20:17:39 UTC tanggal 20 Juli 1969. Ketika sebuah sensor yang terpasang
dengan kaki Modul Bulan yang masih mengambang bersentuhan dengan bulan, lampu
panel di dalam LM menyala dan Aldrin berkata, "Contact light". Saat
LM mendarat di permukaan, Aldrin berkata, "Okay. Engine stop," dan
Armstrong berkata, "Shutdown". Kata-kata pertama yang sengaja
Armstrong lontarkan ke Mission Control dan seluruh dunia dari permukaan bulan
adalah, "Houston, Tranquility Base here. The Eagle has landed".
Aldrin dan
Armstrong merayakannya dengan jabat tangan dan tepuk bahu singkat sebelum
kembali mengecek daftar tugas yang diperlukan untuk mempersiapkan modul bulan
lepas landas dari Bulan andai terjadi keadaan darurat pada masa-masa awal
berada di permukaan Bulan. Saat pendaratan kritis tersebut, satu-satunya pesan
dari Houston adalah "30 seconds", yang berarti jumlah bahan bakar tersisa.
Ketika
Armstrong mengkonfirmasi pendaratan, Houston merasa khawatir saat pendaratan
manual tersebut dengan mengatakan, "You got a bunch of guys about to turn
blue. We're breathing again".
Kemudian
Neil Armstrong turun dari modul dengan menginjakkan kaki kirinya di bulan ia
berkata
"That's one small step for
[a] man, one giant leap for mankind."
("Satu langkah kecil bagi
[seorang] manusia. Satu lompatan besar bagi umat manusia.”)
Itu adalah kalimat yang terkenal
didunia, setenar dirinya yang telah menjadi manusia pertama yang menyentuh
bulan. Setelah Neil Armstrong, Edwin Aldrin menyusul menuju bulan. Neil
Armstrong kemudian menancapkan bendera Amerika di bulan.Keduanya kemudian
melakukan penyelidikan dan mengumpulkan sampel batuan dan tanah dari bulan.
Tugas akhir Armstrong adalah
meninggalkan paket kecil berisi barang-barang peringatan kepada kosmonot Soviet
Yuri Gagarin dan Vladimir Komarov, dan astronot Apollo 1 Gus Grissom, Ed White
dan Roger B. Chaffee.
Setelah tugas selesai mereka
kemudian masuk ke modul dan menerbangkannya untuk menuju ke bumi. Mereka
kemudian mendarat di Samudra Pasifik dan dijemput oleh USS Hornet (CV-12).
Sesampainya di bumi para astronot
itu harus dikarantina untuk menjamin bahwa mereka tidak terkena penyakit saat
di bulan. Setelah 18 hari dikarantina, mereka kemudian diarak ke seluruh
negeri. Banyak yang mengelu-elukan mereka karena keberhasilannya dalam
menginjakkan kakinya di bulan dan mencetak sejarah baru umat manusia, tur itu
terkenal dengan nama “Giant Leap” dan berlangsung selama sebulan setengah.
Pensiun Menjadi Astronot
Setelah keberhasilan misi Apollo 11,
Neil Armstrong memutuskan tidak akan menjadi astronot lagi. Hari-harinya
kemudian digunakan untuk menjadi dosen di Departemen Teknik Penerbangan
Universitas Cincinnati.
Neil
Armstrong Meninggal
Pada tanggal 25 Agustus 2012 waktu
Amerika atau 26 Agsutus 2012 waktu Indonesia, sang Astronot Neil Armstrong
meninggal dunia. Neil Armstrong meninggal dunia di usia yang ke 82 tahun
setelah menjalani operasi by pass hati awal bulan ini karena menderita penyakit
jantung koroner.
Jasa Neil Armstrong selalu dikenang
umat manusia sampai saat ini. Ia dianggap sebagai orang yang sangat mencintai
negaranya, rendah hati dan suka memberikan hartanya untuk amal.
Armstrong mendapat banyak
penghormatan dan penghargaan, termasuk Presidential Medal of Freedom,
Congressional Space Medal of Honor, Robert H. Goddard Memorial Trophy, Sylvanus
Thayer Award, Collier Trophy dari National Aeronautics Association, dan
Congressional Gold Medal. Kawan bulan Armstrong, 31 mi (50 km) dari situs
pendaratan Apollo 11, dan asteroid 6469 Armstrong diberi nama sebagai bentuk
penghormatan. Armstrong juga masuk dalam Aerospace Walk of Honor dan United
States Astronaut Hall of Fame. Armstrong dan awak Apollo 11 merupakan penerima
Langley Gold Medal dari Smithsonian Institution tahun 1999.
Di seluruh Amerika Serikat, banyak
sekolah dasar dan menengah yang diberi nama Neil Armstrong sebagai bentuk
penghormatan kepadanya, dan banyak tempat di dunia memiliki jalan, bangunan,
sekolah, dan tempat yang diberi nama Armstrong dan/atau Apollo. Pada tahun
1969, penulis lagu rakyat dan penyanyi John Stewart merekam
"Armstrong", sebagai penghormatan kepada Armstrong dan pijakan
pertamanya di Bulan. Universitas Purdue mengumumkan pada Oktober 2004 bahwa
gedung teknik barunya akan diberi nama Neil Armstrong Hall of Engineeringin his
honor. Gedung ini dibuka tanggal 27 Oktober 2007 pada upacara yang dihadiri
Armstrong dan empat belas Astronot Purdue lainnya.
Tahun 1971, Armstrong mendapat
penghargaan Sylvanus Thayer Award dari Akademi Militer Amerika Serikat di West
Point atas jasanya kepada negara. Neil Armstrong Air and Space Museum terletak
di kampung halamannya, Wapakoneta, Ohio, meski tidak ada hubungan resmi dengan
Armstrong dan bandara New Knoxville tempat ia mengambil les terbang diberi nama
Neil Armstrong.
Itulah Biografi Neil Armstrong,
manusia pertama yang menginjakkan kakinya di bulan. Semoga bermanfaat.
Rumor Neil Armstrong Mendengar Adzan di Bulan
Ada kabar menarik setelah Neil
Armstrong pulang dari bulan. Ketika ia sedang mengunjungi Kairo, Mesir. Ini
kali pertama ia mengunjungi Kairo,atau pertama kalinya ia mengunjungi sebuah
negeri Islam dalam rangka berwisata mencari hiburan dan mengembalikankesegaran
setelah penat menghadapi rutinitas pekerjaan.
Beralih ke Mesir, akhirnya
neil bersama wisatawan lain sampailah ke sebuah hotel yang terletak di tengah
kota Kairo. Setelah beres mengurus registrasi, dengan tertatih dia pergi menuju
kamarnya untuk beristirahat setelah letih menempuh perjalanan yang cukup jauh
dari Amerika menuju Kairo. Dan ketika dia berbaring di ranjang, tiba-tiba
terdengarlah kumandang adzan…
Allahuakbar….. Allahuakbar…..
Ketika mendengar seruan itu, ia
berpikir bahwa ini bukan pertama kali ia mendengar seruan seperti ini. Neil
berpikir keras dimana dia pernah mendengarnya sebelumnya? Neil terus berusaha
mengingat, tetapi dia tetap tidakmampu menemukan jawabannya.
Kemudian ia duduk, berdiri dan
berjalan menuju kamar kecil, kemudian pergi mengambil makanan fast food sebelum
turun untuk makan malam di lantai dasar.
Di ruang makan ketika dia sedang
mengunyah sisa makanannya sambil ngobrol bersama dua orang temannya, kembali
terdengar kumandang adzan dari salah satu menara mesjid yang banyak tersebar di
Kairo, ia pun lantas terdiam, mencoba menyimak & menghayati lantunan
kalimat-kalimat adzan yang didengarnya.
Kemudian dia
berseru memanggil salah seorang pelayan yang ada disana & bertanya dengan
bahasa inggris, “apakah kamu bisa berbahasa inggris?”
Si pelayan
menjawab, “bisa sedikit tuan.”
Neil
tersenyum & berkata, “seruan apa yg barusan tadi terdengar?”
Pelayan tadi
menjawab, “maaf saya tidak mengerti maksud tuan.”
Neil berisyarat mengumandangkan
adzan dengan terbata terbata, “Allahu akbar… Allahu akbar.”
Pelayan kemudian berkata, “itu
panggilan untuk sholat, panggilan kepada seluruh kaum muslimin untuk pergi ke
masjid untuk melaksanakan sholat yg dilakukan lima kali sehari.”
Neil pun mengucapkan terima kasih
atas penjelasannya. Kemudian dia melanjutkan makan malamnya dengan duduk diam
tanpa berkata apapun. Tiba-tiba ia bangkit dan meninggalkan teman-temannya lalu
naik menuju kamarnya sambil berpikir, “pasti aku mendengarnya di salah satu
film yg pernah aku tonton”. Sejenak dia berhenti berpikir, “ataupun mungkin di
tempat lain?”.
“Ah tidak, bukan di film, aku
mendengarnya dgn telingaku sendiri menggema di udara, tetapi dimana?” Sampai
dia beranjak tidur pernyataan ini masih berputar di kepalanya. Ketika fajar
menyingsing, Neil terbangun oleh suara adzan yang kembali berkumandang membelah
angkasa :
Allahu akbar………Allahu Akbar………
Dia pun segera bangkit, duduk di
tepi ranjang seraya mengerahkan segenap perhatiannya untuk mendengarkan suara
itu, bersamaan dengan berakhirnya kumandang adzan, Neil teringat kembali
bayangan tiga puluh tahun silam yang masa itu merupakan masa gemilang dalam
hidupnya.
Ketika itu dia mengendarai pesawat luar angkasa milik USA , Apollo 11, yg merupakan pesawat pertama dalam sejarah yg mampu mendarat di bulan. Tiba-tiba ia sadar bahwa “Ya, disanalah aku mendengar seruan ini untuk pertama kalinya dalam hidupku.” ungkapnya.
Ketika itu dia mengendarai pesawat luar angkasa milik USA , Apollo 11, yg merupakan pesawat pertama dalam sejarah yg mampu mendarat di bulan. Tiba-tiba ia sadar bahwa “Ya, disanalah aku mendengar seruan ini untuk pertama kalinya dalam hidupku.” ungkapnya.
Kemudian dia berseru dalam bahasa
inggris tanpa sadar, “Wahai Tuhan yang Maha Suci, Ya Tuhan, benar aku ingat
bahwa disanalah, dipermukaan bulan itu aku dengar seruan itu untuk pertama
kalinya dalam hidupku, dan disini, di Kairo, aku mendengarnya di bumi.”
Kemudian dia
membaca sesuatu dan berusaha untuk kembali tidur, tetapi dia tidak bisa,
diambilnya sebuah buku dari dalam tasnya dan mulai membacanya untuk merintang
waktu hingga pagi menjelang, dia membaca tetapi pikirannya melayang entah
kemana dan dia sama sekali tidak mengerti isi buku yang dibacannya.
Dalam hati dia berharap untuk
mendengar lagi seruan itu. Hingga pagi dia membaca seperti itu dengan harapan
akan kembali mendengar suara adzan, tetapi seruan yang ditunggu tidak kunjung
terdengar.
Akirnya dia bangkit dan pergi ke
kamar kecil dan mencuci mukanya, dengan cepat ia turun ke ruang makan untuk
sarapan. Setelah itu dia pergi bersama sekelompok wisatawan untuk berkeliling,
sementara itu seluruh panca ineranya dia pasang untuk menantikan saat dimana
dia akan kembali mendengar lantunan seruan yang menggugahnya itu. Dia ingin
meyakinkan dirinya sebelum memberitahukan wisatawan yang lain akan hal penting
ini.
Kemudian rombongannya memasuki
sebuah Museum Fir’aun dan di saat itu ia kembali mendengar kumandang adzan yang
mengalun merdu dengan irama yang indah dari sebuah pengeras suara di museum.
Neil meninggalkan rombongannya dan berdiri disamping pengeras suara itu sambil
memperhatikan dengan seksama, di pertengahan adzan dia berseru memanggil
temannya, “ hei, kesini, dengarkan seruan ini”.
Teman-temannya
datang menghampiri dengan heran. Ketika salah seorang kelihatan akan berbicara,
Neil memberi isyarat kepadanya agar diam dan mendengarkan seruan itu. Barulah
setelah adzan selesai, Neil bertanya kepada mereka, “apakah kalian
mendengarnya?”
“ya”, jawab
mereka.
“tahukah
kalian dimana aku pernah mendengarnya sebelum ini? Aku mendengarnya di
permukaan bulan pada tahun 1969.”
Berserulah teman dekatnya, “Mr.
Armstrong, mari kita kesana untuk bicara sebentar.” Kemudian mereka berdua
pergi ke salah satu sudut & mulai bercakap-cakap tentang perasaannya yang
aneh.
Tak lama kemudian Neil meninggalkan
rombongannya dan mencegat taxi untuk pulang ke hotel, diwajahnya terlihat
kemarahan dan emosi yg berkecamuk. “Bagaimana mungkin dia berkata bahwa aku
mengada-ada dan aku telah gila?” pikirnya.
Neil berdiri
di kamarnya selama dua jam sambil berbaring di atas ranjang sambil menunggu-nunggu
suara adzan kembali, dan saat itu terdengarlah adzan Ashar.
Allahu Akbar… Allahu Akbar…
Neil bangkit dari posisinya, berdiri
lalu membuka jendela dan untuk kesekian kalinya memperhatikan seruan itu,
kemudian dia berseru, “tidak,aku belum gila, aku tidak gila, aku bersumpah demi
Tuhan bahwa inilah yang aku dengar di permukaan bulan.”
Neil turun
ke ruang makan agak terlambat agar tidak bertemu dengan temannya.
Sampailah
ketika hari liburnya berakhir, Neil beserta wisatawan lain akan pulang ke
Amerika….
Neil sengaja
menghindari semua teman-teman seperjalannya, hingga mereka kembali ke Amerika.
Di Amerika Neil berusaha mendalami
agama Islam, disaat itu ia mulai tertarik dengan Islam. Akhirnya, beberapa
bulan kemudian, ia mengumumkan keislamannya, dan mengungkapkannya dalam suatu
wawancara bahwa ia menyatakan masuk islam karena dia telah mendengar kumandang
adzan dengan telinganya sendiri di permukaan bulan.
Asyhadu an
laa ilaaha illallaah…
Wa asyhadu
anna Muhammadar Rasulullaah…
Tetapi tak lama kemudian datanglah
sepucuk surat dari NASA, berisi keputusan tentang pemecatannya dari
pekerjaannya. Pendeknya NASA berlepas diri dan tidak mau membantu astronot yang
pertama mendarat di bulan itu, karena dia menyatakan diri masuk Islam, dan
menyangkal tentang terdengarnya adzan di permukaan bulan.
Neil
Armstrong berseru dalam sebuah majalah mempertanyakan pertanggung jawaban
mereka perihal keputusan pemecatannya, “Memang aku kehilangan pekerjaanku,
tetapi aku menemukan Allah”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar