Minggu, 23 Maret 2014

Contoh Prestasi Diri (PKN)



Pendidikan KewargaNegaraan
Soeharto Dan Neil Armstrong

Soeharto – Bapak Pembangunan Indonesia

Presiden Soeharto

Soeharto adalah Presiden RI yang kedua. Beliau mulai dikenal saat penumpasan pemberontakan G 30S/PKI dan melalui Supersemar yang terkenal itu beliau juga dianggap telah berhasil memulihkan stabilitas bangsa Indonesia yang saat itu porak poranda gara-gara adanya pemberontakan G 30S/PKI yang menewaskan lima Jendral besar dari Angkatan Darat.

Berikut ini penulis akan mengulas Biografi Soeharto, Profil Soeharto beserta keluarganya serta sumbangsih Soeharto terhadap negara Indonesia secara lengkap.

Kelahiran dan Masa Kecil Soeharto

Nama lengkap Soeharto beserta gelarnya adalah Jendral Besar TNI Purn. Haji Muhammad Soeharto. Beliau dilahirkan pada tanggal 8 Juni 1921 di dusun Kemusuk, desa Argomulyo, kecamatan Sedayu, Bantul, Yogyakarta. Soeharto adalah anak ke tiga dari pasangan Kertosudiro dan Sukirah.


Soeharto diasuh oleh orangtua kandungnya hanya selama 40 hari, setelah itu Soeharto diasuh oleh Mbah Kromo yang masih adik kakek Soeharto. Soeharto tidak diasuh oleh orang tuanya sendiri karena ibunya sudah bercerai dengan ayahnya dan ibunya menderita penyakit tertentu yang membuatnya tidak bisa menjalankan fungsinya sebagai ibu.

Dengan Mbah Kromo inilah Soeharto mendapatkan kasih sayang yang utuh dan sangat berkesan sampai beliau tua. Dikisahkan bahwa saat kecil Mbah Kromo sangat menyayanginya. Ia sering digendong Mbah Kromo di punggungnya, membawanya untuk membajak sawah, bermain air dan lumpur serta menggembala kerbau. Itu adalah kenangan manis buat Soeharto.

Saat memasuki sekolah dasar yaitu ketika berusia delapan tahun, Soeharto ganti diasuh oleh kakeknya yang asli, yaitu kakak dari Mbah Kromo yang bernama Mbah Atmosudiro. Karena keluarganya selalu berpindah-pindah, sekolah Soeharto jadi sering berpindah pula. Awalnya bersekolah di SD di Desa Puluhan, Godean. Kemudian pindah di SD Pedes Yogyakarta dan lanjut lagi pindah ke Wuryantoro, Wonogiri, Jawa Tengah, dimana kakeknya menitipkan Soeharto di rumah bibinya yang menjadi istri dari seorang mantri tani bernama Prawirowiharjo.

Di keluarga bibinya ini, Soeharto digembleng dengan aneka kedisiplinan. Mulai dari disiplin dalam menjalani hidup ataupun dalam belajar disekolah. Soeharto termasuk anak yang cerdas, di sekolah ia selalu unggul di mata pelajaran berhitung. Ia juga digembleng disiplin tentang agama. Bibinya tak tanggung-tanggung dalam menerapkan pendidikan agama di keluarganya termasuk anak-anaknya dan keponakannya yaitu Soeharto.

Soeharto juga diajari tentang bertani yang baik oleh suami bibinya yaitu paman Prawirowiharjo. Mungkin ilmu tani inilah yang kelak diterapkan Soeharto dalam mensukseskan swasembada pangan saat ia menjadi Presiden. Selain bersekolah dan bertani, Soeharto juga sangat aktif mengaji. Setelah pulang sekolah Soeharto mengaji sampai semalam suntuk. Ia juga aktif di kepanduan atau pramuka yang saat itu bernama Hizbul Wathan. Disela-sela harinya Soeharto sangat senang membaca. Ia telah membaca sejarah RA Kartini dan Pangeran Diponegoro.

Saat menginjak usia 14 tahun, saat itu Soeharto sudah masuk SMP, ia dititipkan di rumah teman ayahnya yang bernama Hardjowijono. Soeharto bersekolah di SMP Muhammadiyah Yogyakarta. Ia memilih bersekolah disana karena sekolah tidak mewajibkan siswanya memakai sepatu bahkan boleh memakai sarung dan tanpa alas kaki. (Jaman dahulu sangat jarang sekolah menegenakan sepatu dan seragam karena harganya yang mahal bahkan sendal pun juga jarang).
Foto Soeharto



Menjadi Tentara

Setelah lulus SMP Soeharto tidak melanjutkan sekolahnya lagi karena tidak memiliki biaya, namun sebenarnya ia sangat ingin sekali. Akhirnya ia memutuskan untuk mencari pekerjaan. Pada tahun 1942 Soeharto melamar menjadi anggota KNIL atau Koninklijk Nederlands Indisce Leger yaitu tentara kerajaan Belanda. Namun Soeharto yang awal diterima berpangkat sersan ini hanya bekerja selama tujuh hari karena Belanda menyerah pada Jepang.

Akhirnya Sersan Soeharto pun pulang ke kampung halamannya di Kemusuk. Soeharto tidaklah menyerah, ia semakin sering mencari-cari lowongan pekerjaan terutama yang berkenaan dengan ketentaraan. Usahanya tidaklah sia-sia, pada tanggal 1 Juni 1940 Soeharto diterima menjadi siswa sekolah militer Gombong – Jawa Tengah. Disana ia sangat keras belajar dan berlatih sehingga ia menjadi lulusan terbaik, menjadi prajurit teladan dan pangkatnya pun naik menjadi kopral.

Pada tanggal 5 Oktober 1945, Soeharto resmi menjadi anggota TNI. Saat perang kemerdekaan berakhir, ia menjadi Komandan Brigade Garuda Mataram dengan pangkat letnan kolonel. Soeharto lah yang menjadi pemimpin penumpasan pemberontakan Andi Azis di Mataram.

Pada tahun 1949, Belanda kembali menyerang Indonesia tepatnya Yogyakarta (Belanda masih ingin menjajah Indonesia). Soeharto yang saat itu menjadi pimpinan Brigade X menerima perintah dari Panglima Besar Soedirman untuk melakukan serangan terhadap Belanda. Sebenarnya ide ini muncul dari Sri Sultan Hamengkubuwono IX. Akhirnya pada tanggal 1 Maret 1949 Letkol Soeharto memimpin Brigade X untuk melakukan serangan umum dan berhasil menduduki Yogyakarta selama enam jam. Ini untuk membuktikan di dunia internasional dan Belanda bahwa Republik Indonesia dan TNI masih ada. Serangan ini terkenal dengan nama Serangan Umum 1 Maret.

Karena jasanya ini kemudian ia diangkat menjadi Kepala Staf Panglima Tentara dan Teritorium IV Diponegoro di Semarang dan pada tanggal 1 Januari 1957 pangkatnya dinaikkan menjadi kolonel.

Kegemilangan kariernya sempat ia nodai dengan catatan hitam yaitu ia pernah hampir dipecat dan di bawa ke pengadilan militer karena tertangkap sedang memeras perusahaan –perusahaan di Jawa Tengah dengan menggunakan institusi militernya. Namun ia sedang beruntung karena dibela oleh Jenderal Gatot Subroto sehingga ia hanya dipindahkan ke Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat di Bandung Jawa Barat.

Soeharto memang ahli dibidang strategi, karena keahliannya ini ia diangkat menjadi Panglima Komando Mandala dalam Pembebasan Irian Barat. Pada tanggal 1 Mei 1963 ia diangkat menjadi Pangkostrad dan ia kemudian berperan dalam penumpasan PKI karena PKI telah melakukan gerakan yang membahayakan negara.

Peristiwa G 30 S/PKI

Pada suatu malam tanggal 30 September 1965 terjadilah peristiwa yang menggemparkan negeri yaitu diculik dan dibunuhnya lima Jendral dari Angkatan Darat. Kelima Jendral ini dibuang disumur tua yang bernama Lubang Buaya. Peristiwa ini dipimpin oleh LetKol Untung Syamsuri yang merupakan pemimpin pasukan Tjakrabirawa yaitu pasukan pengawal kepresidenan. Saat dikonfirmasi, LetKol Untung melakukan hal itu karena adanya kabar bahwa akan ada kudeta untuk menyingkirkan Presiden Soekarno pada hari ABRI 5 Oktober 1965. Kabarnya kudeta ini akan dilakukan oleh Dewan Jendral yang didukung oleh CIA. Akhirnya untuk mencegah hal itu pasukan Tjakrabirawa bersama orang dari partai komunis atau PKI melakukan penculikan terhadap kelima anggota Dewan Jendral tersebut. Namun yang menjadi pertanyaan sejaran adalah kenapa nama Soeharto yang juga merupakan anggota Dewan Jendral tidak dimasukkan kedalam target penculikan.

Keesokan harinya setelah mendapat kabar bahwa ada lima jendral yang diculik dan dibunuh maka Soeharto sebagai Pangkostrad langsung turun tangan untuk mengamankan Jakarta. Sebenarnya turun tangannya Soeharto untuk mengamankan Jakarta sudah melalui prosedur karena pimpinan diatasnya yaitu Letjen Ahmad Yani tak diketahui rimbanya dan setelah ditelisik ternyata Ahmad Yani juga menjadi target penculikan. Yang menjadi pertanyaan adalah mengapa Soeharto tak masuk kedalam daftar penculikan dan mengapa Soeharto juga tidak mendengar kabar akan adanya penculikan dewan Jendral hal ini tak masuk akal mengingat Soeharto juga masuk kedalam jajaran dewan jendral.

Setelah mendapatkan Surat perintah sebelas maret atau Supersemar dari Presiden Soekarno (Supersemar juga diragukan kebenaran dan keasliannya) yang memberikan wewenang dan mandat pada Soeharto agar melakukan langkah-langkah untuk memulihkan keadaan maka Soeharto segera membubarkan PKI dan mengejar serta menangkap siapa saja yang dicurigai anggota PKI. Sejumlah menteri juga ditangkap karena dituduh terlibat dalam G 30S/PKI.  Banyak nyawa orang yang dibunuh karena dicurigai sebagai PKI.

Soeharto dianggap berhasil memulihkan keadaan dan ia dianugerahi Jendral bintang empat pada 1 Juli 1966. Dan setelah pidato pertanggungjawaban Presiden Soekarno yang berjudul NAWAKSARA ditolak oleh MPR maka Soeharto ditunjuk dan diangkat sebagai Presiden RI yang kedua melalui sidang istimewa MPRS pada 7 Maret 1967.


 Keluarga Soeharto
Keluarga Cendana

Saat Soeharto berusia 26 tahun, ia menikah dengan Raden Ayu Siti Hartinah atau lebih akrab dipanggil Ibu Tien Soeharto yang waktu itu berusia 24 tahun. Pernikahan ini dilangsusngkan tanggal 26 Desember 1947 di Solo. Dari pernikahan ini mereka dikaruniai enam anak yaitu 3 wanita dan 3 laki-laki. Nama anak-anak Soeharto dan Ibu Tien adalah  Siti Hardiyanti Hastuti (Tutut), Sigit Harjojudanto, Bambang Trihatmodjo, Siti Hediati Harijadi (Titiek) , Hutomo Mandala Putra (Tommy), dan Siti Hutami Endang Adiningsih (Mamiek).

Keluarga Soeharto kemudian lebih dikenal dengan sebutan keluarga cendana karena di Jakarta mereka menetap di Jalan Cendana.

Menjadi Presiden RI Yang ke Dua

Awal kepemimpinan Soeharto ditandai dengan adanya konsep Orde Lama dan Orde Baru. Orde Lama adalah sebutan bagi kepemimpinan Presiden Soekarno sedang Orde Baru adalah sebutan untuk kepemimpinan dirinya. Soeharto sangat menarik garis tegas antara Orde Lama atau Orde Baru. Dan ia juga dikenal sangat tegas menuduh orang yang akan menentang dirinya dengan tuduhan PKI. Penulis masih ingat jika dahulu ada orang ingin mengkritisi Soeharto maka tak segan-segan ia menuduh orang tersebut PKI dan harus dihukum atau bahkan diculik dan dibunuh.

 Pengucilan politik juga kerap dilakukan pada orang berpengaruh yang berseberangan dengan dirinya. Orang tersebut akan dibuang ke pulau Buru atau diusir keluar dari Indonesia. Banyak diplomat Indonesia yang masih orangnya Soekarno yang tak bisa lagi pulang ke Indonesia selama bertahun-tahun karena dianggap pembangkang.

Di bidang keluar negerian Soeharto sangat berseberangan dengan Soekarno. Jika diera Soekarno Indonesia keluar dari PBB karena Soekarno menganggap PBB hanya alat negara adidaya untuk lebih menjajah negara lemah maka di era Soeharto justru Indonesia masuk lagi menjadi anggota PBB. Selain itu Soekarno dikenal sangat menjunjung tinggi harkat dan martabat bangsa sehingga Soekarno tidak mau jika ada negara lain yang menyumbang Indonesia tapi ujung-ujungnya malah mendikte pemerintah Indonesia namun berbeda dengan Soeharto. Diera Soeharto Indonesia justru meminjam dana dari IMF dan dari negara maju lainnya sehingga ada istilah negara donor.

Program Rezim Soeharto diarahkan lebih ke ekonomi yaitu bagaimana menyelamatkan inflasi yang sangat tinggi. Langkah yang diambil Soeharto adalah dengan meminjam dana dari luar negeri dan dari IMF. Selain itu Soeharto juga menarik investor asing. Dari langkah ini inflasi yang begitu tinggi berhasil dikendalikan dan stabilitas ekonomi akhirnya tercapai.

Setelah stabilitas keamanan dan ekonomi tercapai program Soeharto selanjutnya adalah melakukan pembangunan nasional yang dirancang melalui pembangunan jangka pendek yang berkisar lima tahun dan pembangunan jangka panjang yang berkisar 25 sampai 30 tahun.

Di bidang pangan Soeharto terbukti sukses mengantar Indonesia untuk ber swasembada pangan. Dari negara yang selalu mengimpor beras menjadi negara yang bisa mencukupi kebutuhan pangannya sendiri atau dikenal dengan istilah swasembada pangan. Selain itu Soeharto juga sukses dalam program Keluarga Berencana atau KB dimana dalam satu keluarga disarankan hanya memiliki dua anak saja.

Karena keberhasilan inilah Soeharto didapuk untuk berpidato di depan konferensi FAO yang diadakan di Roma Italia pada tanggal 14 November 1985. Dalam pidatonya itu Soeharto berkata “Jika pembangunan di bidang pangan ini dinilai berhasil, itu merupakan kerja raksasa dari seluruh bangsa Indonesia.”Soeharto juga menyerahkan bantuan satu juta ton gabah kering pada rakyat Afrika yang sedang berjuangvmelawan kelaparan. Namun swasembada beras yang dicapai Indonesia tahun 1984 ini ternyata tak dapat dicapai lagi ditahun-tahun berikutnya.

Sedangkan untuk keberhasilannya dalam program KB, Soeharto diundang PBB untuk memberikan pidatonya yaitu, “Kenaikan produksi pangan tidak banyak berarti jika pertambahan jumlah penduduk tidak terkendali,” begitu ia berkata dalam pidatonya.

Di ranah politik Soeharto telah menyatukan partai politik yang awalnya banyak menjadi hanya tiga yaitu Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Golongan Karya (GOLKAR), dan Partai Demokrasi Indonesia (PDI) dimana dari ketiga partai itu GOLKAR lah yang merupakan anak emas Soeharto karena itu adalah bentukan Orde Baru untuk melanggengkan kedudukannya sebagai Presiden.

Dalam hal ekonomi terbukti memang selama masa jabatannya 32 tahun pemerintah jarang melakukan perubahan anggaran karena pemerintah telah sukses menghadirkan stabilitas politik yang mendukung stabilitas ekonomi. Kebijakan Soeharto dalam pembangunan bangsa tertuang ke dalam Trilogi Pembangunan yang berisi stabilitas politik, pertumbuhan ekonomi yang stabil dan pemerataan pembangunan.



Jatuhnya Rezim Soeharto

Soeharto begitu hebat dalam menjaga stabilitas politik dan ekonomi namun sayangnya kekuatan ekonomi yang dibangun Soeharto bertumpu pada utang luar negeri sehingga pada tahun 1997 saat Krisis melanda Asia, Indonesia mengalami imbasnya. Harga barang-barang merangkaka naik, nilai tukar rupiah terhadap dolar pun turun tajam yang semula satu dolar bernilai 2500 rupiah meroket menjadi bernilai 10.000 rupiah.

Ditengah krisis ekonomi yang sangat menyengsarakan rakyat ini Soeharto terpilih kembali menjadi Presiden yang ke tujuh kalinya dengan wakil Presiden saat itu adalah Prof Ing BJ Habibie melalui sidang MPR tanggal 10 Maret 1998. Dalam pidatonya Soeharto menyatakan bahwa krisis akan segera berlalu dan semua akan kembali ke kondisi normal. Namun hal itu tak meredam geramnya bangsa Indonesia saat itu yang harus menanggung dampak krisis. PHK terjadi dimana-mana karena banyak perusahaan tutup.

Menghadapi krisis ekonomi yang sangat hebat tersebut akahirnya banyak sekali unjuk rasa yang menghendaki Soeharto mundur dari jabatannya. Rakyat merasa selama ini dibohongi karena ternyata kestabilan ekonomi yang selama ini mereka rasakan tak sekuat yang diduga dan sangat rapuh sekali. Apalagi terdengar desas desus bahwa selama Soeharto menjadi Presiden mulai tahun 1968 sampai sekarang ternyata banyak melakukan penyimpangan dan korupsi.

Puncak dari aksi unjuk rasa adalah saat tanggal 12 Mei 1998 dimana ribuan mahasiswa dan elemen masyarakat menduduki gedung MPR/DPR. Mereka menginginkan agar Soeharto mundur dari jabatannya dan menginginkan agar harga sembako yang saat itu melangit dapat dibendung.

Unjuk rasa semakin menjadi saat Mahasiswa Trisakti yang saat itu berunjuk rasa di dalam kampus mereka mulai keluar kampus untuk bergabung dengan mahasiswa yang sudah menduduki gedung DPR/MPR dan dihalang-halangi aparat dengan gas air mata dan tembakan yang akhirnya menewaskan empat orang mahasiswa. Empat mahasiswa Trisakti yang tewas yaitu Hery Hartanto, Hafidhin Alifidin Royan, Elang mulia Lesmana dan Hendriawan Sie.

Tewasnya empat mahasiswa memicu aksi yang lebih brutal lagi. Masyarakat yang semakin geram dengan pemerintah saat itu benar-benar menjadi marah. 14 Mei 1998 terjadi kerusuhan berdarah di Jakarta yang sasarannya adalah warga etnis keturunan, dimana banyak toko dan supermarket milik warga keturunan cina yang dibakar dan dijarah habis-habisan. Dijalanan banyak mobil yang dibakar, benar-benar Jakarta saat itu sangat mencekam.

Soeharto yang saat itu sedang ada lawatan ke Mesir akhirnya menyatakan tidak akan menolak jika ia diminta mundur dari jabatannya oleh rakyat Indonesia. Hal ini semakin menguat dengan adanya sebelas menteri bidang ekuin mengundurkan diri.

Akhirnya pada tanggal 21 Mei 1998 Soeharto mengundurkan diri dari jabatannya menjadi Presiden RI. Peristiwa ini ditayangkan detik per detik oleh stasiun televisi dari dalam dan luar negeri. Berjuta mata menonton dengan seksama peristiwa turunnya Soeharto dari kursi presiden setelah 32 tahun ia menjabatnya. Peristiwa jatuhnya Soeharto ini kemudian terkenal dengan istilah “Lengser Keprabon”.

Soeharto terpilih menjadi Presiden RI pada tujuh kali pemilihan yaitu tahun 1968, 1973, 1978, 1983, 1988, 1993 dan 1998

Catatan Penyelewengan Yang Dilakukan Orde Baru Pimpinan Soeharto

1.       Menekan etnis Tionghoa dengan mempersulit untuk menjadi WNI, melarang nama dengan bahasa Tionghoa dan melarang tulisan Tionghoa. Namun Soeharto malah bersahabat akrab dengan sejumlah pengusaha Tionghoa bahkan dengan Lee Kuan Yew, Perdana Menteri Singapura saat itu yang asli etnis Tionghoa

2.       Menekan kebebasan berpendapat yaitu dengan penyensoran media, media tidak boleh menampilkan berita yang isinya membuat masyarakat menentang pemerintah Orde Baru. Jika ada media yang membangkang maka tak segan-segan akan ditutup. Ini terjadi pada tujuh media cetak seperti Sinar Harapan, Merdeka, The Indonesian Times, Pelita, Kompas, Pos Sore, Sinar Pagi.

3.       Melarang segala bentok demonstrasi dan protes apalagi yang berbau protes terhadap pemerintah. Pernah ada protes pelajar yang menentang adanya korupsi yang dilakukan Soeharto dan antek-anteknya tapi kemudian komisi yang menangani protes tersebut akhirnya ditutup.

4.       Mengubah UU Pemilu dengan mengizinkan hanya tiga partai politik saja yang boleh mengikuti Pemilu yaitu PPP, Golkar dan PDI dimana partai politik berbasis Islam harus bergabung dengan PPP sedangkan yang berbasis nasionalis dan non Islam bergabung dalam PDI. Golkar sendiri adalah produk Soeharto yang berisi orangnya Soeharto tujuannya untuk melanggengkan kepemimpinannya.

5.       Mecaplok Timor Timur. Timor Timur adalah bekas jajahan Portugis yang kemudian akan menjadi negara sendiri dibawah pimpinan Fretilin, namun Amerika dan Australia khawatir karena Fretilin adalah Pro Unisovyet sehingga dengan dorongan Amerika dan Australia Indonesia melalui Soeharto “disuruh” untuk mengintegrasi Timor Timur sehingga tidak jadi negara yang merdeka namun saat kepemimpinan Habibie Timor Timur dizinkan untuk melakukan jejak pendapat dan akhirnya memilih disintegrasi dari Indonesia.

6.       Pelanggaran HAM di Indonesia dan Timor Timur juga merupakan sesuatu yang disorot dunia Internasional.

7.       Korupsi. Tanggal 5 Mei 1980 sebuah kelompok yang bernama Petisi 50 yang berisi anggota militer, politisi, akademik dan mahasiswa menuntut adanya kebebasan berpendapat, kelompok ini menuduh pemerintahan Soeharto telah berusaha menciptakan negara dengan satu partai. Koran Media Indonesia yang meliput beritanya akhirnya dicekal dan para pemimpin petisi 50 ditangkap dan dipenjarakan.

8.       Tahun 1996 pemerintah Soeharto berusaha untuk menyingkirkan Megawati Soekarno Putri dari kursi kepemimpinannya dalam PDI yang merupakan partai resmi dan menggantinya dengan PDI pimpinan Soerjadi. Pemerintah khawatir akan pengaruh Megawati yang masih putri Presiden Soekarno yaitu presiden RI pertama akan menjadi pesaing Soeharto. Namun pendukung Megawati menolak dan menduduki markas besar partai tersebut sehingga tercetuslah kerusuhan yang terkenal dengan nama Kerusuhan 27 Juli 1996 atau Kudatuli.

9.       Penguasaan finansial oleh Soeharto dengan memberikan kemudahan serta monopoli pada antek-anteknya terutama keenam anaknya.

Setelah Soeharto Mundur
Presiden Soeharto dan Ibu Tien Soeharto

Setelah Soeharto berhenti dari jabatannya sebagai Presiden Indonesia, banyak pihak menuntut agar Soeharto dan antek-anteknya diusut dan diadili atas berbagai penyimpangan selama ia berkuasa. Dan yang paling santer adalah korupsi. Harta keluarga Soeharto harus diusut yang diduga berasal dari hasil korupsi yang lebih dikenal dengan sebutan pengusutan Korupsi, Kolusi dan Nepotisme atau KKN.

Soeharto memiliki dan mengetuai tujuh buah yayasan yaitu Yayasan Dana Sejahtera Mandiri, Yayasan Supersemar, Yayasan Dharma Bhakti Sosial (Dharmais), Yayasan Dana Abadi Karya Bhakti (Dakab), Yayasan Amal Bhakti Muslim Pancasila, Yayasan Dana Gotong Royong Kemanusiaan, Yayasan Trikora. Dimana melalui kekuasaannya Soeharto mengeluarkan Kepres No 90 Tahun 1995 yang isinya setiap pengusaha wajib menyumbangkan 2 persen keuntungannya untuk Yayasan tersebut.

Menurut Transparency International Soeharto adalah pimpinan dengan penggelapan dana terbanyak dibandingkan pemimpin negara negara lain didunia. Atau dengan kata lain ia adalah presiden terkorup di dunia dengan dan akorupsi sekitar 15-35 miliar dolar A.S selama kurun waktu menjabat sebagai presiden RI yaitu selama 32 tahun.

Pada tanggal 3 Desember 1998, presiden BJ Habibie menginstruksikan Jaksa Agung AM Ghalib Untuk mengambil langkah-langkah hukum terhadap mantan presiden Soeharto. Namun pada tahun 2006 penyidikan akan kasus Soeharto dihentikan karena kondisi dan fisik Soeharto yang tidak layak diajukan ke persidangan. SKKP itu dikeluarkan oleh Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan pada tanggal 11 Mei 2006 namun kemudian dinyatakan tidak sah pada tanggal 12 Juni 2006.

Sakit dan Meninggalnya Soeharto

Setelah “Lengser Keprabon”, Soeharto mengalami penurunan kesehatan yang signifikan. Entah itu memang sebelumnya sudah ada penyakit atau karena kasus korupsi yang membelitnya namunyang jelas dilihat dari usia yang sudah uzur wajarlah memang kalau ia mulai dilanda sakit tua.

Pada tanggal 27 Januari 2008, hari minggu pukul 13.10 WIB, Presiden Soeharto meninggal dunia di usia 87 tahun setelah dirawat selama 24 hari di Rumah Sakit Pusat Pertamina akibat kegagalan multi organ. Pada pukul 14.35 jenazah diberangkatkan ke kediamannya di jalan Cendana no 8 Menteng Jakarta.

Jenazah di makamkan di Astana Giri Bangun, Solo Jawa-Tengah. Itulah akhir dari hidup Soeharto, Presiden Indonesia ke dua. Sekuat-kuatnya manusia akhirnya menyatu juga dengan tanah.















Neil Armstrong – Astronot pertama yang menginjakkan kakinya di Bulan
Neil Armstrong

Neil Armstrong adalah astronot dan manusia pertama yang menginjakkan kakinya di bulan. Ia menuju bulan dengan menumpang pesawat Apollo 11. Bersama dengan Edwin Aldrin atau Buzz Aldrin mereka menjelajahi bulan dan menancapkan bendera Amerika disana. Neil Armstrong sampai di bulan dan menginjakkan kakinya untuk pertama kalainya pada tanggal 21 Juli 1969 pukul 2:56 UTC. Dengan mengucapkan kalimat yang terkenal yaitu :

That's one small step for [a] man, one giant leap for mankind.

Yang berarti ("Satu langkah kecil bagi [seorang] manusia. Satu lompatan besar bagi umat manusia.")
Bagaimana Biografi Neil Armstrong secara lengkap, berikut penulis tuturkan.

Kelahiran dan Masa Kecil Neil Armstrong

Neil Armstrong lahir di Wapakoneta, Ohio – Amerika Serikat, pada tanggal 5 Agustus 1930. Ayahnya bernama Stephen Koenig Armstrong dan ibunya bernama Viola Louise Engel. Neil adalah keturunan Skotlandia dan Jerman. Neil Armstrong memiliki saudara yang bernama June dan Dean.

Neil Armstrong menunjukkan ketertarikannya pada dunia penerbangan sejak kecil. Ketika ia berusia 6 tahun, ayahnya mengajaknya mengendarai pesawat untuk pertama kalinya dengan menggunakan pesawat Ford Trimotor atau “Tin Goose” di daerah Warren , Ohio.

Melihat ketertarikannya, akhirnya ayah Armstrong mengikutkannya les penerbangan di bandara setempat. Neil Armstrong mendapatkan sertifikat terbangnya yang pertama ketika ia berumur 15 tahun bahkan sebelum ia mendapatkan SIM (Surat Izin Mengemudi).

Kemudian saat kuliah ia mengambil jurusan teknik penerbangan di Universitas Purdue. Ia masuk Universitas Purdue pada tahun 1947 dan kemudian lulus pada tahun 1955 dengan gelar Bachelor of Science dan juga Master of Science dari Universitas California pada tahun 1970.
Bergabung Dengan Angkatan Laut

Neil Armstrong kemudian dipanggil untuk mengikuti tes Angkatan Laut. Neil Armstrong kemudian diterima sebagai penerbang di AL. Pada tanggal 29 Agustus 1951, Neil Armstrong harus mengikuti perang Korea. Ia ditugaskan untuk menerbangkan pesawat mata-mata di daerah Songjin dan daerah Majon-ni.

Neil Armstrong Menikah

Pada tanggal 28 Januari 1956 Neil Armstrong menikah dengan Janet Elizabeth Shearon, teman satu kampusnya. Dari pernikahannya ini mereka dikaruniai tiga orang anak yaitu Eric, Karen dan Mark. Namun pada bulan Juni 1961 Karen didiagnosa terkena tumor ganas dan akhirnya meninggal.

Menjadi Astronot

Armstrong sudah dikenal keahliannya dalam bidang penerbangan, ia sering mengikuti uji coba penerbangan. Pada tahun 1958, Neil Armstrong dipilih untuk ikut program Man In Space Soonest. Ia kemudian mengisi formulir program Apollo.

Program Apollo adalah program luar angkasa NASA untuk mengirim orang ke bulan. Program ini sebenarnya sudah terlaksana sejak Apollo 1 namun selalu gagal. Akhirnya pembenahan demi pembenahan dilakukan sampai tiba saatnya misi Apollo 11.

Neil Armstrong dan Buzz Aldrin ditunjuk sebagai awak pesawatnya. Mereka kemudian dilatih setiap hari baik fisik dan mentalnya dalam misi ini. Mereka membuat simulasi gravitasi Bulan yang hanya seperenam Bumi menggunakan mesin turbofan untuk membantu sisa lima per enam bobot wahana. tanggal 6 Mei 1968, sekitar 100 kaki (30 m) di atas tanah.

Perjalanan Ke Bulan

Waktunya pun tiba. Misi Apollo 11 akan diluncurkan. Neil Armstrong sangat tegang dan gugup, ia berkata bahwa misi ini membuat denyut jantungnya mencapai 110 per menit. Namun yang lumayan melegakan adalah Apollo 11 dirancang lebih luas untuk menghindari mabuk angkasa dan agar gerakan astronot bisa lebih bebas.

Tugas Apollo 11 adalah mendarat selamat di bulan kemudian para astronot keluar dari pesawat untuk melakukan penelitian tentang bulan. Pendaratan di permukaan bulan terjadi pukul 20:17:39 UTC tanggal 20 Juli 1969. Ketika sebuah sensor yang terpasang dengan kaki Modul Bulan yang masih mengambang bersentuhan dengan bulan, lampu panel di dalam LM menyala dan Aldrin berkata, "Contact light". Saat LM mendarat di permukaan, Aldrin berkata, "Okay. Engine stop," dan Armstrong berkata, "Shutdown". Kata-kata pertama yang sengaja Armstrong lontarkan ke Mission Control dan seluruh dunia dari permukaan bulan adalah, "Houston, Tranquility Base here. The Eagle has landed". 

Aldrin dan Armstrong merayakannya dengan jabat tangan dan tepuk bahu singkat sebelum kembali mengecek daftar tugas yang diperlukan untuk mempersiapkan modul bulan lepas landas dari Bulan andai terjadi keadaan darurat pada masa-masa awal berada di permukaan Bulan. Saat pendaratan kritis tersebut, satu-satunya pesan dari Houston adalah "30 seconds", yang berarti jumlah bahan bakar tersisa. 

Ketika Armstrong mengkonfirmasi pendaratan, Houston merasa khawatir saat pendaratan manual tersebut dengan mengatakan, "You got a bunch of guys about to turn blue. We're breathing again".
Kemudian Neil Armstrong turun dari modul dengan menginjakkan kaki kirinya di bulan ia berkata

"That's one small step for [a] man, one giant leap for mankind."
("Satu langkah kecil bagi [seorang] manusia. Satu lompatan besar bagi umat manusia.”)
Itu adalah kalimat yang terkenal didunia, setenar dirinya yang telah menjadi manusia pertama yang menyentuh bulan. Setelah Neil Armstrong, Edwin Aldrin menyusul menuju bulan. Neil Armstrong kemudian menancapkan bendera Amerika di bulan.Keduanya kemudian melakukan penyelidikan dan mengumpulkan sampel batuan dan tanah dari bulan.
Tugas akhir Armstrong adalah meninggalkan paket kecil berisi barang-barang peringatan kepada kosmonot Soviet Yuri Gagarin dan Vladimir Komarov, dan astronot Apollo 1 Gus Grissom, Ed White dan Roger B. Chaffee.
Setelah tugas selesai mereka kemudian masuk ke modul dan menerbangkannya untuk menuju ke bumi. Mereka kemudian mendarat di Samudra Pasifik dan dijemput oleh USS Hornet (CV-12).
Sesampainya di bumi para astronot itu harus dikarantina untuk menjamin bahwa mereka tidak terkena penyakit saat di bulan. Setelah 18 hari dikarantina, mereka kemudian diarak ke seluruh negeri. Banyak yang mengelu-elukan mereka karena keberhasilannya dalam menginjakkan kakinya di bulan dan mencetak sejarah baru umat manusia, tur itu terkenal dengan nama “Giant Leap” dan berlangsung selama sebulan setengah.

Pensiun Menjadi Astronot
Setelah keberhasilan misi Apollo 11, Neil Armstrong memutuskan tidak akan menjadi astronot lagi. Hari-harinya kemudian digunakan untuk menjadi dosen di Departemen Teknik Penerbangan Universitas Cincinnati.
Neil Armstrong Meninggal


Pada tanggal 25 Agustus 2012 waktu Amerika atau 26 Agsutus 2012 waktu Indonesia, sang Astronot Neil Armstrong meninggal dunia. Neil Armstrong meninggal dunia di usia yang ke 82 tahun setelah menjalani operasi by pass hati awal bulan ini karena menderita penyakit jantung koroner.
Jasa Neil Armstrong selalu dikenang umat manusia sampai saat ini. Ia dianggap sebagai orang yang sangat mencintai negaranya, rendah hati dan suka memberikan hartanya untuk amal.
Armstrong mendapat banyak penghormatan dan penghargaan, termasuk Presidential Medal of Freedom, Congressional Space Medal of Honor, Robert H. Goddard Memorial Trophy, Sylvanus Thayer Award, Collier Trophy dari National Aeronautics Association, dan Congressional Gold Medal. Kawan bulan Armstrong, 31 mi (50 km) dari situs pendaratan Apollo 11, dan asteroid 6469 Armstrong diberi nama sebagai bentuk penghormatan. Armstrong juga masuk dalam Aerospace Walk of Honor dan United States Astronaut Hall of Fame. Armstrong dan awak Apollo 11 merupakan penerima Langley Gold Medal dari Smithsonian Institution tahun 1999.
Di seluruh Amerika Serikat, banyak sekolah dasar dan menengah yang diberi nama Neil Armstrong sebagai bentuk penghormatan kepadanya, dan banyak tempat di dunia memiliki jalan, bangunan, sekolah, dan tempat yang diberi nama Armstrong dan/atau Apollo. Pada tahun 1969, penulis lagu rakyat dan penyanyi John Stewart merekam "Armstrong", sebagai penghormatan kepada Armstrong dan pijakan pertamanya di Bulan. Universitas Purdue mengumumkan pada Oktober 2004 bahwa gedung teknik barunya akan diberi nama Neil Armstrong Hall of Engineeringin his honor. Gedung ini dibuka tanggal 27 Oktober 2007 pada upacara yang dihadiri Armstrong dan empat belas Astronot Purdue lainnya.
Tahun 1971, Armstrong mendapat penghargaan Sylvanus Thayer Award dari Akademi Militer Amerika Serikat di West Point atas jasanya kepada negara. Neil Armstrong Air and Space Museum terletak di kampung halamannya, Wapakoneta, Ohio, meski tidak ada hubungan resmi dengan Armstrong dan bandara New Knoxville tempat ia mengambil les terbang diberi nama Neil Armstrong.
Itulah Biografi Neil Armstrong, manusia pertama yang menginjakkan kakinya di bulan. Semoga bermanfaat.
Rumor Neil Armstrong Mendengar Adzan di Bulan
Ada kabar menarik setelah Neil Armstrong pulang dari bulan. Ketika ia sedang mengunjungi Kairo, Mesir. Ini kali pertama ia mengunjungi Kairo,atau pertama kalinya ia mengunjungi sebuah negeri Islam dalam rangka berwisata mencari hiburan dan mengembalikankesegaran setelah penat menghadapi rutinitas pekerjaan.
Beralih ke Mesir, akhirnya  neil bersama wisatawan lain sampailah ke sebuah hotel yang terletak di tengah kota Kairo. Setelah beres mengurus registrasi, dengan tertatih dia pergi menuju kamarnya untuk beristirahat setelah letih menempuh perjalanan yang cukup jauh dari Amerika menuju Kairo. Dan ketika dia berbaring di ranjang, tiba-tiba terdengarlah kumandang adzan…
Allahuakbar….. Allahuakbar…..
Ketika mendengar seruan itu, ia berpikir bahwa ini bukan pertama kali ia mendengar seruan seperti ini. Neil berpikir keras dimana dia pernah mendengarnya sebelumnya? Neil terus berusaha mengingat, tetapi dia tetap tidakmampu menemukan jawabannya.
Kemudian ia duduk, berdiri dan berjalan menuju kamar kecil, kemudian pergi mengambil makanan fast food sebelum turun untuk makan malam di lantai dasar.
Di ruang makan ketika dia sedang mengunyah sisa makanannya sambil ngobrol bersama dua orang temannya, kembali terdengar kumandang adzan dari salah satu menara mesjid yang banyak tersebar di Kairo, ia pun lantas terdiam, mencoba menyimak & menghayati lantunan kalimat-kalimat adzan yang didengarnya.
Kemudian dia berseru memanggil salah seorang pelayan yang ada disana & bertanya dengan bahasa inggris, “apakah kamu bisa berbahasa inggris?”
Si pelayan menjawab, “bisa sedikit tuan.”
Neil tersenyum & berkata, “seruan apa yg barusan tadi terdengar?”
Pelayan tadi menjawab, “maaf saya tidak mengerti maksud tuan.”
Neil berisyarat mengumandangkan adzan dengan terbata terbata, “Allahu akbar… Allahu akbar.”
Pelayan kemudian berkata, “itu panggilan untuk sholat, panggilan kepada seluruh kaum muslimin untuk pergi ke masjid untuk melaksanakan sholat yg dilakukan lima kali sehari.”
Neil pun mengucapkan terima kasih atas penjelasannya. Kemudian dia melanjutkan makan malamnya dengan duduk diam tanpa berkata apapun. Tiba-tiba ia bangkit dan meninggalkan teman-temannya lalu naik menuju kamarnya sambil berpikir, “pasti aku mendengarnya di salah satu film yg pernah aku tonton”. Sejenak dia berhenti berpikir, “ataupun mungkin di tempat lain?”.
“Ah tidak, bukan di film, aku mendengarnya dgn telingaku sendiri menggema di udara, tetapi dimana?” Sampai dia beranjak tidur pernyataan ini masih berputar di kepalanya. Ketika fajar menyingsing, Neil terbangun oleh suara adzan yang kembali berkumandang membelah angkasa :
Allahu akbar………Allahu Akbar………
Dia pun segera bangkit, duduk di tepi ranjang seraya mengerahkan segenap perhatiannya untuk mendengarkan suara itu, bersamaan dengan berakhirnya kumandang adzan, Neil teringat kembali bayangan tiga puluh tahun silam yang masa itu merupakan masa gemilang dalam hidupnya.

Ketika itu dia mengendarai pesawat luar angkasa milik USA , Apollo 11, yg merupakan pesawat pertama dalam sejarah yg mampu mendarat di bulan. Tiba-tiba ia sadar bahwa “Ya, disanalah aku mendengar seruan ini untuk pertama kalinya dalam hidupku.” ungkapnya.
Kemudian dia berseru dalam bahasa inggris tanpa sadar, “Wahai Tuhan yang Maha Suci, Ya Tuhan, benar aku ingat bahwa disanalah, dipermukaan bulan itu aku dengar seruan itu untuk pertama kalinya dalam hidupku, dan disini, di Kairo, aku mendengarnya di bumi.”
Kemudian dia membaca sesuatu dan berusaha untuk kembali tidur, tetapi dia tidak bisa, diambilnya sebuah buku dari dalam tasnya dan mulai membacanya untuk merintang waktu hingga pagi menjelang, dia membaca tetapi pikirannya melayang entah kemana dan dia sama sekali tidak mengerti isi buku yang dibacannya.
Dalam hati dia berharap untuk mendengar lagi seruan itu. Hingga pagi dia membaca seperti itu dengan harapan akan kembali mendengar suara adzan, tetapi seruan yang ditunggu tidak kunjung terdengar.
Akirnya dia bangkit dan pergi ke kamar kecil dan mencuci mukanya, dengan cepat ia turun ke ruang makan untuk sarapan. Setelah itu dia pergi bersama sekelompok wisatawan untuk berkeliling, sementara itu seluruh panca ineranya dia pasang untuk menantikan saat dimana dia akan kembali mendengar lantunan seruan yang menggugahnya itu. Dia ingin meyakinkan dirinya sebelum memberitahukan wisatawan yang lain akan hal penting ini.
Kemudian rombongannya memasuki sebuah Museum Fir’aun dan di saat itu ia kembali mendengar kumandang adzan yang mengalun merdu dengan irama yang indah dari sebuah pengeras suara di museum. Neil meninggalkan rombongannya dan berdiri disamping pengeras suara itu sambil memperhatikan dengan seksama, di pertengahan adzan dia berseru memanggil temannya, “ hei, kesini, dengarkan seruan ini”.
Teman-temannya datang menghampiri dengan heran. Ketika salah seorang kelihatan akan berbicara, Neil memberi isyarat kepadanya agar diam dan mendengarkan seruan itu. Barulah setelah adzan selesai, Neil bertanya kepada mereka, “apakah kalian mendengarnya?”
“ya”, jawab mereka.
“tahukah kalian dimana aku pernah mendengarnya sebelum ini? Aku mendengarnya di permukaan bulan pada tahun 1969.”
Berserulah teman dekatnya, “Mr. Armstrong, mari kita kesana untuk bicara sebentar.” Kemudian mereka berdua pergi ke salah satu sudut & mulai bercakap-cakap tentang perasaannya yang aneh.
Tak lama kemudian Neil meninggalkan rombongannya dan mencegat taxi untuk pulang ke hotel, diwajahnya terlihat kemarahan dan emosi yg berkecamuk. “Bagaimana mungkin dia berkata bahwa aku mengada-ada dan aku telah gila?” pikirnya.
Neil berdiri di kamarnya selama dua jam sambil berbaring di atas ranjang sambil menunggu-nunggu suara adzan kembali, dan saat itu terdengarlah adzan Ashar.
Allahu Akbar… Allahu Akbar…
Neil bangkit dari posisinya, berdiri lalu membuka jendela dan untuk kesekian kalinya memperhatikan seruan itu, kemudian dia berseru, “tidak,aku belum gila, aku tidak gila, aku bersumpah demi Tuhan bahwa inilah yang aku dengar di permukaan bulan.”
Neil turun ke ruang makan agak terlambat agar tidak bertemu dengan temannya.
Sampailah ketika hari liburnya berakhir, Neil beserta wisatawan lain akan pulang ke Amerika….
Neil sengaja menghindari semua teman-teman seperjalannya, hingga mereka kembali ke Amerika.
Di Amerika Neil berusaha mendalami agama Islam, disaat itu ia mulai tertarik dengan Islam. Akhirnya, beberapa bulan kemudian, ia mengumumkan keislamannya, dan mengungkapkannya dalam suatu wawancara bahwa ia menyatakan masuk islam karena dia telah mendengar kumandang adzan dengan telinganya sendiri di permukaan bulan.
Asyhadu an laa ilaaha illallaah…
Wa asyhadu anna Muhammadar Rasulullaah…
Tetapi tak lama kemudian datanglah sepucuk surat dari NASA, berisi keputusan tentang pemecatannya dari pekerjaannya. Pendeknya NASA berlepas diri dan tidak mau membantu astronot yang pertama mendarat di bulan itu, karena dia menyatakan diri masuk Islam, dan menyangkal tentang terdengarnya adzan di permukaan bulan.
Neil Armstrong berseru dalam sebuah majalah mempertanyakan pertanggung jawaban mereka perihal keputusan pemecatannya, “Memang aku kehilangan pekerjaanku, tetapi aku menemukan Allah”.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar